Pages

Mohon Maaf Lahir Bathin

Kami Keluarga Besar BKB Nurul Fikri Bandung dan Cimahi Mengucapkan Mohon Maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf selama ini. Moga kita bisa menghadirkan Ramadhan Tahun ini, menjadi Ramadhan Terbaik.

Doa Bersama NF Menghadapi SBMPTN 2014

Doa! Ya Doa, dengan Doa, maka separuh usaha tersebut bisa menjadi sempurna. Karena Usaha tanpa Doa itu percuma, begitu pula Doa tanpa Usaha, juga kurang sempurna. Yuk Ikutan Doa Bersama NF..

Penerimaan Siswa Baru NF 2014/2015 Sudah Dibuka

Untuk kelas 4 - 6 SD, 7 - 9 SMP, 10 - 12 SMA dan Alumni, penerimaan siswa baru NF sudah dibuka, ayo segera daftar dan datang ke NF terdekat. Come Join Us

Siswa NF Lulus SNMPTN 2014

Informasi kelulusan SNMPTN sudah bisa di cek di snmptn.ac.id (boleh klik gambarnya) atau cek juga data siswa nf yang lulus undangan

THI'NK NF 2014

THI'NK NF 2014 adalah Try Out, Hiburan, N Talkshow, yang diadakan untuk Siswa/i Kelas 3 SMA dalam persiapan menghadapi SBMPTN 2014

Kamis, 15 Mei 2014

Cara Menghitung Nilai SNMPTN


JAKARTA - Untuk menembus sebuah program studi pada ujian tulis/keterampilan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), kamu perlu nilai cukup, sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan panitia. Bagaimana cara hasil ujianmu dihitung?

Keputusan kamu diterima di satu prodi atau tidak tergantung pada rangking nilai ujian tulis/keterampilan SNMPTN-mu dan daya tampung yang dimiliki tiap prodi. Sistem penilaian ini melibatkan pembobotan dan perangkingan dalam tiap tes yang diujikan.

Ujian tulis/keterampilan SNMPTN meliputi tes potensi akademik (TPA), tes bidang studi prediktif (TBSP), dan uji keterampilan. Tiap tes memiliki bobot penilaian berbeda.

Kamis, 01 Mei 2014

Wisudawan Ber-IPK 3,96 Itu Diantar Ayahnya dengan Becak


Perhatian para keluarga wisudawan dan puluhan wartawan langsung tersita pada Raeni, Selasa (10/6). Pasalnya, wisudawan dari Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unnes ini berangkat ke lokasi wisuda dengan kendaraan yang tidak biasa. Penerima beasiswa Bidikmisi ini diantar oleh ayahnya, Mugiyono, menggunakan becak.
Mengapa becak? Ayahanda Raeni memang bekerja sebagai tukang becak yang saban hari mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Pekerjaan itu dilakoni Mugiyono setelah ia berhenti sebagai karyawan di pabrik kayu lapis.  Sebagai tukang becak, diakuinya, penghasilannya tak menentu. Sekira Rp10 ribu – Rp 50 ribu. Karena itu, ia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp450 ribu per bulan.
Meski dari keluarga kurang mampu, Raeni berkali-kali membuktikan keunggulan dan prestasinya. Penerima beasiswa Bidikmisi ini beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4. Sempurna. Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus sehingga ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96. Dia juga menunjukkan tekad baja agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.
“Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Penginnya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi,” kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut.
Tentu saja cita-cita itu didukung ayahandanya. Ia mendukung putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru sesuai dengan cita-citanya.
“Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon,” kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.
Rektor Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengatakan,apa yang dilakukan Raeni membuktikan tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.
“Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Sampai saat ini Unnes menyediakan 26 persen dari jumlah kursi yang dimiliki untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni,” katanya.
Ia bahkan yakin, dalam waktu tak lama lagi akan terjadi kebangkitan kaum dhuafa. “Anak-anak dari keluarga miskin akan segera tampil menjadi kaum terpelajar baru. Mereka akan tampil sebagai eksekutif, intelektual, pengusaha, bahkan pemimpin republik ini,” katanya.
Harapan itu terasa realistis karena jumlah penerima Bidikmisi lebih dari 50.000 per tahun. Unnes sendiri menyalurkan setidaknya 1.850 Bidikmisi setiap tahun.

Sumber : UNNES

Jadwal 11 Agustus 2014

Jadwal Hari Ini