Hati
adalah sumber kebaikan dan keburukan seseorang. Bila hati penuh
dengan ketaatan kepada Allah, maka perilaku seseorang akan penuh dengan
kebaikan. Sebaliknya, bila hati penuh dengan syahwat dan hawa nafsu,
maka yang
akan muncul dalam perilaku adalah keburukan dan kemaksiatan. Keburukan
dan kemaksiatan ini bisa datang karena hati seseorang dalam
keadaan lengah dari dzikir kepada Allah. Oleh karena itu, hati seorang
mukmin harus senantiasa dijaga dari
pengaruh setan ini. Yaitu, dengan senantiasa berada dalam sikap taat
kepada
Allah SWT. Upaya inilah yang disebut dengan Istiqamah. Lalu bagaimana
agar hati kita selalu istiqamah?
Pertama, meletakkan
cinta kepada Allah SWT di atas segala-galanya.
Allah Subhanahu Wata'ala telah menegaskan bahwa siapa yang lebih
mencintai sesuatu selain Allah, maka ia justru akan tersiksa dengan rasa
cintanya itu. Siapa yang takut karena selain Allah, maka ia justru akan
dikuasai oleh rasa takutnya itu. Siapa yang sibuk dengan selain Allah, maka ia
akan mengalami kebosanan dan siapa yang mendahulukan yang lain daripada Allah,
maka ia tidak akan mendapatkan keberkahan dari-Nya.
Kedua, membesarkan
perintah dan larangan Allah.
Membesarkan perintah dan larangan Allah harus dimulai dari membesarkan
dan mengagungkan pemilik perintah dan larangan tersebut, yaitu Allah Subhanahu
Wata'ala.
Membesarkan perintah Allah di antaranya adalah dengan menjaga waktu
salat, melakukannya dengan khusyu, memeriksa rukun dan kesempurnaannya serta
melakukannya secara berjamaah.
Ketiga, senantiasa
berzikir kepada Allah.
Zikir adalah wasiat Allah kepada hamba-hamba-Nya dan wasiat Rasulullah
kepada ummatnya. Dalam sebuah hadis qudsi Allah Subhanahu Wata'ala berfirman,
"Barangsiapa yang mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku akan
mengingat-Nya dalam diri-Ku. Dan barang siapa yang mengingat-Ku dalam
kesibukan, maka Aku akan mengingat-Nya dalam kesibukan yang lebih baik
darinya." (HR Bukhari).
Keempat, Mempelajari
kisah orang-orang saleh terdahulu.
Hal ini diharapkan agar kita bisa mengambil pelajaran dari mereka.
Bagaimana kesabaran mereka ketika menghadapi ujian yang berat, kejujuran mereka
dalam bersikap, dan keteguhan mereka dalam mempertahankan keimanan.
Allah SWT berfirman, "Sungguh dalam kisah-kisah mereka terdapat
ibrah (pelajaran) bagi orang yang memiliki akal, ...."
Kelima, senantiasa
berpikir tentang kebesaran ciptaan Allah.
Allah SWT memiliki ciptaan yang indah dan besar. Dengan memikirkan
ciptaannya diharapkan bisa menyadari betapa besar kekuasaan Allah terhadap
ciptaan-Nya itu. Allah SWT berfirman, "Wahai manusia, telah diberikan
kepada kalian beberapa permisalan, maka dengarkanlah (perhatikanlah) permisalan
itu. Sesungguhnya orang-orang yang engkau seru selain Allah, mereka tidak akan
mampu untuk menciptakan lalat, meskipun untuk melakukannya itu mereka berkumpul
bersama..."
Keenam, Kenalilah
Allah dengan nama-nama-Nya yang mulia / asmaul husna.
Kenalilah Allah dengan nama dan sifat-sifatnya, niscaya hatimu akan
lembut dan menjadi terarah ke jalan yang lurus.
Ketujuh, Bertemanlah
dengan orang-orang sholeh dan mencari pendamping yang sholeh.
"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang
menyebabkanmu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tidak mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi
pertolongan".[QS. Hud (11):113]
Demikian beberapa cara agar hati kita selalu istiqamah, semoga kita bisa
menjalankannya dengan mudah dan menggapai hati yang istiqamah. Amin YRA.